Kayu Kelas 3 – Bahan material kayu dari dulu hingga sekarang masing sering dipergunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan di segala bidang, salah satunya di dalam dunia industri furniture atau mebel.
Setiap jenis kayu dapat kita olah untuk keperluan apapun, namun untuk pembuatan sebuah perabotan rumah tangga atau furniture setidaknya memerlukan jenis kayu yang berkualitas agar kuat dan tidak mudah dimakan rayap.
Terdapat beragam jenis kayu yang dapat dipakai untuk membuat furniture rumah tangga minimalis, terbagi menjadi beberapa kelas. Salah satu kriteria jenis kayu yang cocok untuk mempercantik interior hunian yaitu kayu kelas 3.
Selain kayu kelas 2, terdapat kayu kelas 3 yang bisa dijadikan sebagai alternatif pilihan bagi para produsen atau pengrajin kayu untuk membuat sebuah produk berupa furniture, elemen dekorasi dan interior rumah.
Daftar Isi
Rekomendasi kayu kelas 3 untuk furniture rumah tangga
Maksud dari kayu kelas 3 yaitu menilai suatu jenis kayu berdasarkan tingkat kekerasan, kekuatan dan keawetannya, nah biasanya kayu kelas III jarang sekali dipakai untuk bahan material kontruksi namun cenderung dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furniture.
Lantas, apa saja jenis-jenis kayu kelas III ?
1. Kayu meranti
Kayu meranti mempunyai 3 jenis yang dibedakan berdasarkan warna kayu, terdapat meranti putih, meranti kuning dan meranti merah.
Salah satu jenis kayu meranti yang termasuk kedalam golongan kayu kelas 3 yaitu meranti merah. Hal ini dikarenakan jenis kayu meranti merah mempunyai tingkat keawetan kelas III yang mampu bertahan hingga 10 tahun.
Selain itu, warna meranti merah juga tergolong cukup unik dengan warna merah gelap dengan warna coklat keunguan. Tergantung usia kayu dan pertumbuhannya.
Sehingga kayu meranti merah ini cocok dibuat sebagai bahan material furniture indoor yang awet dan memiliki warna yang menarik.
Informasi Selengkapnya : Kelebihan & Kekurangan Kayu Meranti
2. Kayu sungkai
Kayu sungkai merupakan jenis kayu yang termasuk sebagai jajaran kayu kelas 3 berkat tingkat keawetannya, diketahui bahwa kayu sungkai dapat bertahan hingga 10-11 tahun.
Kayu kelas III ini umumnya banyak ditemukan didaerah Kalimantan, Sumatera hingga Jawa barat. Dapat tumbuh dengan baik di kawasan hutan tropis pada kontur tanah kering maupun sedikit basah pada ketinggian 600mdpl.
Pada umumnya, permukaan kayu sungkai memiliki warna putih pucat kekuningan. Selain itu jenis kayu yang satu ini juga mempunyai berat jenis 550-650kg/m3, dengan tingkat kelenturan 400-900kg/m3 dan kekuatannya mencapai 300-650kg/m3.
Biasanya jenis kayu yang satu ini kerap kali disandingkan dengan kayu jati karena wanra kayunya yang cukup mirip, namun perbandingan kayu sungkai dengan kayu jati terlihat dari segi kualitas dan tentunya harga.
Informasi Selengkapnya : Karakteristik Kayu Sungkai
3. Kayu borneo
Kayu borneo atau nama latinya Cinnamomum Campora ini merupakan jenis kayu perkebunan yang termasuk sebagai salah satu jenis kayu kelas 3 yang banyak dipergunakan oleh para pengrajin kayu sebagai bahan material pembuatan furniture.
Karakteristik dari kayu borneo ini memiliki warna khas putih kekuningan dengan tekstur permukaan yang cenderung cukup kasar, namun dapat dengan mudah menyerap zat cair. Diketahui bahwa kayu borneo mempunyai tingkat kekuatan kelas III.
Kayu komersial ini banyak ditemukan di daerah Kalimantan dan sekitarnya, wood borneo juga memiliki ciri lunak-keras dan termasuk sebagai kayu berat. Selain itu, harga kayu borneo per m3 di jual dengan harga yang relatif cukup murah.
Baca juga : Daftar Tingkat Kekerasan Kayu/Wood Density
4. Kayu pinus
Walaupun kayu pinus tidak sekuat kayu keras, namun tergolong kokoh sebagai kayu lunak dikelasnya. Bahkan tingkat keawetan dan kekuatannya berada di kelas III.
Karakter kayunya sangat kaku dan dapat bertahan dari guncangan yang mampu meminimalisir kerusakan, sehingga sangat cocok dipakai untuk bahan perabotan dapur atau furniture rumah tangga.
Ciri-ciri dari kayu pinus solid ialah teksturnya terlihat jelas, warnanya terang, punya banyak corak mata, beratnya ringan, mudah dibentuk dan diolah. Selain itu harganya tergolong murah.
Namun sayangnya, kayu pinus tidak tahan rayap sehingga perlu bahan finishing anti rayap dan air untuk dipergunakan sebagai furniture ruangan agar tahan lama dan kuat.
5. Kayu keruing
Sebetulnya kayu keruing ini bisa termasuk sebagai kayu kelas 1, kelas 2 hingga kayu kelas 3. Hal ini lantaran kualitas yang dimiliki kayu tersebut mempunyai tingkat kuat kelas I-II dengan tingkat keawetan kelas III.
Dengan kualitas seperti itu, mejadikan pemanfaatan kayu keruing ini sangat beragam mulai dari kontruksi berat, elemen dekorasi, furniture, hiasan dinding, interior dan eksterior hunian.
Selain sering dipakai untuk membuat furniture, kayu keruing juga tak jarang digunakan sebagai decking (lantai kayu outdoor) dinding lambersering, plafon kayu, pagar minimalis, kusen jendela, pintu dan lain sebagainya.
Karakteristik kayu keruing gunung memiliki warna coklat, kelabu tua dan coklat kemerahan dengan serat kayu lurus dan terpadu, permukaannya cukup mengkilap dan bila disentuh terasa licin dan lengket.
Harga kayu keruing per meter atau per m3 di pasaran masih tergolong murah, bila dibandingkan dengan harga kayu jati atau kayu ulin.
Informasi Selengkapnya : Produk-Produk Dari Kayu Keruing
Bagaimana, dari kelima jenis kayu kelas 3 diatas mana yang akan kalian pilih?
Demikian pembahasan kita kali ini mengenai jenis-jenis kayu kelas 3 untuk furniture indoor, semoga ulasan diatas dapat bermanfaat ya. Cukup sekian dan terimakasih.